Meskipun Gerokgak terkesan wilayah buleleng yang kering, namun hasil buah yang dikembangkan para petani setempat sangat banyak. Salah buah yang dikembangkan oleh petani di Desa Pemuteran adalah pisang ijo thailand. Tidak tanggung-tanggung pisang ijo yang dikirim ke sejumlah hotel dan swalayan di Denpasar in berada di lahan seluas tiga puluh hektar lebih.
Menurut Komang Dartika, sekretaris kelompok Tani Ternak Loka Sesana, pisang ijo thailand yang dikembangkan itu sudah dilakukan sejak tahun 2014. Proyek pertama diawali bersam rekannya,Putu Merta, di lahan seluas 1 hektar dengan jumlah pohon pisang mencapai 2000 pohon. Pada tahun pertama penanaman,buah pisang baru bisa dipanen setelah sebelas bulan.
Penanaman pertama,ceritanya dibantu oleh ITDC-Indonesia Tourism Development Corporation suatu perusahaan pengelola kawasan pariwisata di Nusa Dua. Selain itu bantuan untuk penanaman kedua dibantu oleh Dinas Pertanian Buleleng. Selanjutnya karena mendapatkan keuntungan, budi daya pisang ijo terus dikembangkan. “Saya nambah lahan lagi 70 are dengan jumlah pohon mencapai 1.400 rumpun,” ungkapnya.
Ketika panen pertama, Bupati Putu Agus Suradnyana bersama sejumlah pimpinan SKPD sempat menyaksikan. Bupati pun berharap petani terus mengembangkan pisang yang pemasarannya sudah merambah ke Denpasar.
Pada saat ini, jumlah luas lahan budi daya pisang ijo thailand mencapai 30 hektar lebih. Namun dari lahan seluas itu, yang baru menyandang sertifikat organik baru seluas dua hektar, diantaranya adalah pisang yang dikembangkan di lahan Komang Dartika.
Mengenai panen pisang di lokasi miliknya, ungkapnya, mencapai 30 tandan pisang per minggu yang diambil langsung oleh pedagang dari Denpasar. Meskipun usahanya lancar, namun kedepannya ia berharap adanya pabrik pengelola pisang. “Dengan adanya pabrik, maka pisang-pisang sisa pilihan bisa langsung dijual ke pabrik untuk diolah,” jelasnya.(st)
https://bulelengkab.go.id