Webinar tgl 16/9/2021
Nara sumber : Lucia Pepy Novianti., S.Psi.,M.Psi., Psikolog
Tema : Remaja - Orang Tua jadi Sahabat? Bisa Kok!
Di dalam kehidupan beasyarakat sering ditemui maraknya kenakalan remaja spt pergaulan bebas, tawuran dan pemakaian narkoba yg trus tumbuh menyerang generasi milenial . Salah satu penyebabnya dampak globalisasi yg masuk tanpa batas dari berbagai arah pd era globalisasi. Meningkatnya emansipasi perempuan di berbagai bidang malah mulunturkan peranan orang tua di dalam keluarga krn para orang tua menyerahkan tanggung jawabnya kepada pihak ketiga. Sehingga melupakan penanaman akhlak dan etika pd anak.
Maka dari itu diperlukan pendidikan penanaman karakter dan dimulai dari keluarga.
Sehingga ortu hrs menyiapkan anak sedini mungkin dgn menerapkan pola asuh yg tepat sesuai dgn nilai agama dan Pancasila. Sehingga nantinya akan mampu menciptakan generasi sehat, kuat, mandiri, tangguh dan berkepribadian Pancasila.
Peranan kita sebagai pengurus dan kader PKK adalah sebagai:
1. Menjadi agen inspirator bhw keluarga merupakan sekolah terbaik bagi anak.
2. Menjadi agen motivator melalui pemberian edukasi dan melakukan kampanye Paredi.
3. Menjadi agen Fasilitator yaitu melakukan upaya pendampingan bagi keluarga sekitar terkait penerapannpola asuh yg tepat bagi anak dan remaja di era digital.
Menurut Nara Sumber dalam webinar ini menangani anak dan remaja itu sangat beda. Karena remaja sdh bisa berfikir abstrak yaitu mengira- ngira/memprediksi. Misal saya suka BTS.
Remaja adalah pencarian jati diri dan emosi remaja sangat emosional.
Apabila keluarga bukan merupakan tempat yg nyaman bagi remaja maka mereka akan berpaling ke digital native yaitu dunia digital merupakan tempat ternyaman bagi remaja itu sendiri.
Cara menyikapi remaja adalah:
1. Memahami remaja dimulai dari memahami sistem yang mempengaruhinya.
2. Menghadirkan konsep parenting yg dibutuhkan yaitu:
- sikap dukungan yaitu kepedulian dan kedekatan keluarga.
- sikap kontrol yaitu kendali ortu ke anak dan kedisiplinan.
3. Konsep dasar mendampingi remaja yaitu mendengarkan, memberikan pendampingan, menghadirkan konsekuensi dan bantuan
4. Pola komunikasi orang tua - remaja. Dengan konsep I Massage yaitu menyampaikan apa yg dirasakan dan diinginkan ortu sehingga anak merasa ikut dilibatkan.
5. Memberi lingkungan pendukung yaitu peran keluarga. Sehingga remaja merasakan hal yg nyaman spt dapat beraktivitas tanpa rasa takut, terlindungi dari potensi bahaya dan keluarga merupakan tempat perlindungan.
Anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng yang mengikuti zoom diantaranya Anggota Kelompok Kerja II (Kadek Evy Ayustini Astika), Aggota Kelompok Kerja III (Luh Suliani) dan Anggota Kelompok Kerja IV (Ni Luh Anik Ariani).